Komisi III Minta Polri Netral dan Profesional dalam Pilpres
18-06-2014 /
KOMISI III
.jpg)
"Komisi III DPR RI mendukung Kapolri beserta jajarannya untuk tetap menjunjung tinggi sikap netral dalam Pilpres dan profesional dalam menindaklanjuti laporan masyarakat terkait tindak pidana pemilu," kata pimpinan sidang Al Muzammil Yusuf saat menyampaikan kesimpulan rapat kerja dengan Kapolri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/6/14).
Anggota Komisi III dari FPG Bambang Soesatyo memberikan apresiasi pengamanan pemilu kali ini dilaksanakan dengan anggaran yang minim. Ia juga mengigatkan dalam Pilpres yang akan datang kepolisian harus bekerja keras karena berbarengan dengan persiapan pengamanan menyambut Lebaran.
Sementara itu anggota Komisi III dari FPKS Nasir Djamil memberikan catatan khusus terkait pengamanan Pemilu Legislatif lalu. Ia menilai ada mindset yang berkembang ditengah petugas di lapangan yang hanya mementingkan yang penting jangan bentrok.
"Saya melihat ada mindset dikalangan petugas yang penting jangan berantem, persoalan suara dikasi siapa itu urusan kalianlah. Itu keliru. Menurut saya pengamanan itu tidak sekedar tidak terjadi bentrok fisik tapi juga menjaga jangan sampai suara rakyat tidak disalahgunakan. Ada perampok demokrasi yang berusaha merampas suara rakyat untuk kepentingan mereka, ini juga harus jadi perhatian," tekannya.
Dalam penjelasannya Kapolri Jenderal Pol. Sutarman menyebut tindak pidana dalam Pemilu Legislatif lalu berjumlah 352 kasus, berarti menurun dibandingkan Pemilu 2009 sebanyak 682 kasus. Terkait Pilpres saat ini menurutnya kepolisian sudah memetakan potensi kerawanan berdasarkan wilayah dan kegiatan pada setiap tahapan.
Ia menambahkan operasi Mantap Brata 2014 dalam rangka pengamanan Pilpres 2014 dilaksanakan di 31 wilayah Polda yang meliputi 4 wilayah Polrestabes, 6 Polres Metro, 20 wilayah Polresta, 415 eilayah Polres dan 4736 wilayah Polsek/Ta/Tro. (iky/syifa), foto : andri/parle/hr.